Mengenal Anang Ma’ruf, Sosok Yang Memperkuat Skuad
Mengenal Anang Nama Anang Ma’ruf sudah tidak asing didengar oleh pecinta sepak bola tanah air, sosoknya kini bermain untuk tim Persegres Gresik. Begini profil sang bintang Anang Ma’ruf IDNSCORE.
Data Diri Anang Ma’ruf
Anang Ma’ruf pemain yang tengah merumput di Gresik ini lahir pada 28 Mei 1976. Pemain kelahiran Surabaya ini bukanlah sekedar pemain sepakbola biasa.
Namanya sudah terpatri lama di Persebaya, sehingga dia menjadi salah satu legenda bagi Persebaya. Anang Ma’ruf yang kini berusia 48 tahun masih aktif bersama Persegres yang kini merubah namanya menjadi Gresik United.
Pemain yang memiliki tinggi 173 cm ini juga adalah seorang bek kanan, namun dirinya bisa menempati berbagai posisi. Karir seniornya dimulai tahun 1994 bersama Persebaya Surabaya.
Pencapaian Sang Pemain Yang Melegenda
Bersama dengan Persebaya di tahun pertamanya, pada tahun 1994 dirinya berhasil membuat Persebaya memenangkan Liga Indonesia.
Bersama Persebaya dirinya melakoni pertandingan sebanyak 100 penampilan lebih kala itu dalam kurun waktu 5 tahun. Dan pada tahun 1999 dirinya pindah ke Persija Jakarta untuk mendapatkan pengalaman lebih. Anang bermain 4 musim bersama Persija, namun hal itu belum cukup.
Anang pun pindah selama semusim ke Sidoarjo, sebelum akhirnya kembali lagi bersama Persebaya Surabaya. Bersama Persebaya dirinya melakoni laga bersama selama 6 musim.
Anang pun sempat tertarik untuk menjajakan dirinya di Italia kala ia masih menjalani karir juniornya, sehingga dirinya bergabung dengan PSSI Primavera. Kala itu ia bermain bersama nama-nama besar lainnya, seperti Bima Sakti.
Karena permainannya yang sangat baik, Anang mendapatkan kesempatan untuk melakukan tur Sampdoria ke Asia di tahun 95.
Dirinya mendapat tawaran untuk menjadi staf magang di Sampdoria setelah tur Asia. Namun saat itu menolaknya dan memilih pulang ke Indonesia. Ia pun diberitakan menyesal telah menolak Sampdoria.
Karirnya Tak Berjalan Mulus
Anang Ma’ruf sudah banyak sekali mengalami pasang surut dalam karir sepakbolanya. Hingga di 2013 dirinya memilih untuk pensiun.
Seperti pemain bola yang telah gantung sepatu, dirinya ingin berbagi ilmu yang ia dapat dalam hidupnya. Anang memutuskan untuk melatih di SSB. Anang juga memulai peruntungannya untuk berinvestasi dengan sebuah usaha di Bali.
Namun ternyata investasi yang Anang lakukan itu gagal. Padahal semua tabungannya selama karir sepakbolanya ia investasikan seluruhnya. Tabungannya pun ludes. Sedangkan dirinya harus tetap menafkahi sang istri dan anak-anaknya.
Momen kemerosotannya ini sempat ramai di publik, karena selain melatih di SSB sang Legenda itu pun mendaftarkan dirinya untuk menjadi Ojek Online. Ia mengaku tidak malu melakukan hal itu, dan mungkin memang beginilah perjalanan hidupnya.
Hal tersebut tentu saja menjadi perhatian Tri Rismaharini, orang nomor satu di Surabaya. Sehingga sang legenda itu dibantu untuk akhirnya menjadi staf di bidang olahraga dan prestasi dispora Surabaya untuk mengawasi aset olahraga Kota Surabaya.
Tidak hanya Bu Risma, banyak kenalan lamanya yg turut bersimpati pada Anang. Rekan lamanya Yeyen saat di PSSI Primavera pun menyarankan sang Legenda tersebut untuk mengambil lisensi kepelatihan.
Tentu saja sebagai mantan pemain Timnas, Anang akan mendapatkan prioritas untuk mendapat lisensi C AFC. Lisensi inilah yang membuat Anang saat ini bisa melatih Bhayangkara FC U-16.
Mengenal Anang Bhayangkara FC U-16 pun akhirnya bisa mendapatkan tiket Final Pro Elite Academy di tahun 2019. Namun di Final, Bhayangkara FC U-16 harus mengakui kekalahan nya atas Tira Persikabo dengan skor tipis 2-1.