Tren Positif Arema FC di Liga 1 Terputus, Begini Alasannya 

Tren Positif Arema FC di Liga 1 Terputus, Begini Alasannya

Tren Positif Kemenangan Arema dua kali berturut-turut harus terputus di pekan ke 9.  Arema yang baru saja melakoni pertandingan ke 9 di musim 2024/2025 ini harus terputus dari tren positif tersebut. Beginilah alasan dibalik terputusnya tren positif Arema FC IDNSCORE

Kekalahan di Kandang Sendiri

Pertandingan di laga ke-9 Arema akan dilaksanakan di Stadion Soepriadi Kota Blitar. Pertandingan berjalan dengan intensitas tinggi yang apik antara Singo Edan dan Macan Kemayoran.

Persija sempat mengancam gawang Arema, namun tendangan Rayhan masih bisa ditepis kiper Singo Edan. 

Tekanan terus dilancarkan tim Macan Kemayoran, menit ke-24 Persija lebih dulu unggul atas tendangan dari Marco Simic.

Arema tak tinggal diam, 3 menit sebelum pertandingan babak pertama usai Arema berhasil membobol gawang Macan Kemayoran sehingga skor berakhir seri di babak pertama yang dicetak oleh Luan.

Ketika babak kedua dimulai, Persija terus kembali menekan Arema FC. Hingga pada akhirnya serangan demi serangan yang dilancarkan menghasilkan gol kedua untuk Persija di babak kedua ini. Skor pun berubah lagi menjadi 1-2 untuk sang Macan Kemayoran.

Hasil itu tak bertambah hingga peluit akhir pertandingan berbunyi. Serangan Arema terasa begitu mudah diubah Persija menjadi serangan balik yang untungnya tidak membahayakan gawang Arema lebih lagi. 

Akhir pertandingan kali ini tidak memberi poin untuk Arema, sehingga Arema menduduki posisi kedelapan dengan  total 12 poin.

Kekalahan ini membuat Arema FC menyesal, karena mereka tampil di depan ribuan penggemarnya dan mengecewakan para suporter tersebut. Usai pertandingan, sang pelatih pun meminta maaf kepada para suporter yang telah datang dan berharap mereka akan terus mendukung Arema.

Sang pelatih menjelaskan bahwa pertandingan sudah berjalan sesuai skema awal, mereka banyak membuat peluang. Hanya satu peluang gol yang bisa dikonversikan menjadi sebuah gol, dari sekian banyaknya peluang terjadinya gol.

Faktor tertinggal satu gol lebih dulu rasanya membuat sedikit sulit. Fokus pemain terpecah, dan menjadi panik. Di Babak selanjutnya pun merek terus berupaya untuk bisa mengungguli Persija, sayangnya Arema  malah tertinggal lagi.

Arema pun merasa gagal memberikan surprise pada para pendukung, di dua pertandingan sebelumnya mereka juga tertinggal lebih dulu dari lawan, namun akhirnya bisa memenangkan pertandingan.

Sang pelatih mengungkapkan, pertandingan kali ini berbeda. Mereka tertinggal dua kali. Ini membuat situasi menjadi sedikit panik.

Para pemain Arema kehilangan fokus dan ketenangan nya. Sehingga mereka terkadang terlalu buru-buru saat ingin merubah peluang jadi sebuah gol. Padahal justru itu akan sulit dilakukan jika mereka terburu-buru.

Arema FC sempat akan dibubarkan

Pembubaran Arema saat itu dirasa sebagai pilihan baik bagi manajemen, karena kondisi sudah tidak sangat tidak kondusif,  arek malang yang demo saat itu juga menghancurkan kantor Arema.

Para demonstran meminta pihak Arema meminta maaf ke persepakbolaan Indonesia soal tragedi Kanjuruhan yang terjadi di Oktober 2022. Aremania merasa saat itu pihak manajemen Arema tidak aktif dalam tragedi ini.

Awalnya mereka melakukan orasi saja, namun berlanjut dengan ketegangan dengan keamanan sehingga kondisi pun menjadi ricuh.

Pihak manajemen sangat menyayangkan aksi tersebut, karena aksi yang mereka lakukan tidak mencerminkan diri mereka sebagai Aremania. Akhirnya manajemen membuka perbincangan dengan mereka.

Manajemen bukannya hanya diam saja, tapi pihak manajemen merasa tengah banyak kasus yang mereka harus selesaikan. Dan hal ini harus diselesaikan satu persatu. 

Syukurnya pembubaran Arema FC ini tidak jadi dilakukan, pasalnya Arema masih bisa menjadi lebih baik lagi walaupun tren positif kemenangan harus diputus oleh Persija.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *